BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu hak dasar anak adalah hak
untuk tumbuh dan berkembang. Artinya anak memperoleh kesempatan seluas-luasnya
untuk tumbuh secara fisik dan berkembang secara psikologis. Ini semua akan
terjadi bila linkungan sangat kondusif sehingga memungkinkan perkembangan jiwa
mereka dapat terlaksana dengan optimal.
Orang tua memiliki
peranan yang amat penting dalam upaya mendukung perkembangan anak, khususnya
saat mereka berada pada tahapan usia dini. Namun permasalahan seringkali
muncul, manakala orangtua sering kurang memahami teori perkembangan anak. Tidak
adanya pendidikan khusus untuk mempersiapkan seseorang menjadi orangtua juga
semakin mempersulit tugas orangtua dalam menangani berbagai permasalahan
perkembangan anak.[1]
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini yaitu:
1. Apa maksud
periodesasi perkembangan ?
2. Bagaimana
macam-macam periodesai perkembangan ?
3. Bagaimana
kriteria fase-fase perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Periodesasi Perkembangan
Periodesasi yaitu pembagian
seluruh masa perkembangan seseorang ke dalam periode-periode tertentu.
Sedangkan peskembangan adalah menunjukan suatu proses tertentu, yaitu suatu
proses yang menuju kedepan dan tidak di ulang kembali. Dalam perkembangan
manusia terjadi peruban-perubahan yang sedikit banyak bersifa tetap dan tidak
dapat diulangi.[2]
Dengan mengetahui
periode-periode tertentu, maka seseorang akan mudah mengetahui bahkan
meramalkan sifat-sifat dan kecenderungan anak dalam masa perkembangannya. Tanpa
periodesasi kita tak bisa menyebutkan istilah bayi, anak kecil, kanak-kanak,
remaja, dewasa dan sebagainya. Oleh karena dalam setiap istilah itu telah
terkandung disana adanya periodesasi. Sampai disini, jelaslah bahwa dari segi
teknis operasional, maka periodesasi perkembangan itu tak mungkin dihindarkan.
Walaupun perpindahan dari satu periode ke periode lainnya tidak terjadi secara
tiba-tiba, melainkan terjadi sedikit demi sedikit.
Menurut Kretschmer, periodesasi
perkembangan terbagi menjadi 4 periode, yaitu :
1.
Umur 0-3 tahun, seorang anak kelihatan pendek gemuk.
2.
Umur 3-7 tahun, seorang anak kelihatan langsing.
3.
Umur 7-13 tahun, seorang anak kelihatan pendek gemuk.
4.
Umur 13-20 tahun, seorang anak terlihat lansing kembali.
Sementara itu menurut
Elizabeth B. Hurlock, dalam bukunya yang berjudul “Developmental Psychology”
merumuskan periodesasi dengan agak lengkap, dari periode dalam kandungan
sampai dengan periode tua. Yaitu sebagai berikut :
1.
Masa prenatal, saat terjadinya konsepsi sampai lahir.
2.
Masa neonatus, mulai lahir sampai minggu kedua.
3.
Masa bayi, akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua.
4.
Masa kanak-kanak awal, umur 2 tahun sampai 6 tahun.
5.
Masa kanak-kanak akhir, umur 6 tahun sampai 10/11 tahun.
6.
Masa pubertas/ preadolescence, umur 10/11 samapi 13/14.
7.
Masa remaja awal, umum 13/14 tahun sampai 17 tahun.
8.
Masa remaja akhir, umur 17 tahun sampai 21 tahun.
9.
Masa dewasa awal, umur 21 tahun sampai 40 tahun.
10.
Masa setengah baya, umur 40 tahun sampai 60 tahun.
B. Macam-macam Periodesasi Perkembangan
1. Periodesasi Biologis
Periodesasi biologis adalah pembagian masa perkembangan
menjadi periode-periode tertentu, berdasarkan gejala berubahnya struktur fisik
seseorang.
a.
Menurut Aristoteles
Ia membagi periode perkembangan seseorang menjadi tiga
periode, yakni :
1) Umur 0-7 tahun, disebut fase anak kecil atau masa bermain. Fase ini
diakhiri dengan pergantian gigi.
2) Umur 7-14 tahun, disebut fase anak sekolah atau masa belajar yang dimulai
dari tumbuhnya gigi baru dan diakhiri ketika kelenjar kelamin mulai berfungsi.
3) Umur 14-21 tahun, disebut fase remaja atau masa pubertas, yakni masa
peralihan antara kanak-kanak dan masa dewasa. Periode ini dimulai sejak
berfungsinya kelenjar kelamin sampai seorang anak memasuki usia dewasa.
Pendapat ini dikategorikan kepada periodesasi yang berdasarkan pada
biologis, karena Aristoteles menunjukkan bahwa, antara fase I dan fase II itu
ditandai dengan adanya pergantian gigi, serta batas antara fase II dan fase III
ditandai dengan mulai bekerjanya atau berfungsinya organ kelengkapan kelamin,
contoh : mulai aktif kelenjar kelamin.
b. Menurut Dr. Maria Montessori
1) Usia 1-7 tahun, masa penerimaan dan pengaturan rangsangan dari dunia luar
melalui alat indra.
2) Usia 7-12 tahun, masa abstrak, dimana anak mulai memperhatikan masalah
kesusilaan, mulai berfungsi perasaan etisnya yang bersumber dari kata hatinya.
Dia mulai tahu akan kebutuhan orang lain.
3) Usia 12-18 tahun, masa penemuan diri serta kepuasan terhadap
masalah-masalah sosial.
4) Usia 18-24 tahun, masa pendidikan diperguruan tinggi, masa untuk melatih
anak (mahasiswa) akan realitas kepentingan dunia. Ia harus mampu berpikir
secara jernih, jauh dari perbuatan tercela.
c.
Menurut Orang Jawa
Dengan menganut paham “hasta irama” sementara kalangan
orang Jawa berpendapat bahwa setiap 8 tahun sekali terjadi perubahan pada
kehidupan seseorang baik dalam aspek jasmani maupun kerohanian. Menurut paham
ini periodesasi perkembangan seseorang adalah sebagai berikut :
1)
Umur 0-8 tahun, disebut masa bayi dan masa
kanak-kanak.
2)
Umur 8-16 tahun, disebut masa kanak-kanak
sampai pemuda.
3)
Umur 16-24 tahun, disebut masa pemuda sampai
masa dewasa.
d. Menurut Sigmund Freud
Dalam menentukan periodesasi perkembangan, Freud
berpedoman pada cara reaksi bagian tubuh tertentu yang dihubungkan dengan
dorongan seksual seseorang. Lebih jelasnya, periodesasi perkembangan menurut
Freud adalah sebagai berikut :
1)
Umur 0-5 tahun, disebut periode infantile,
periode kanak-kanak. Periode ini dibagilagi menjadi :
a) Fase Oral, umur 0-1 tahun, anak mendapatkan kepuasan seksual melalui
mulutnya, seperti mengisap jari.
b) Fase Anal, umur 1-3 tahun, anak mendapatkan kepuasan seksual dengan
memainkan anusnya.
c) Fase Falis, umur 3-5 tahun, anak dalam mendapatkan kepuasan seksual telah
berkisar pada alat kelamin.
2)
Umur 5-12 tahun, disebut periode latent, masa
tenang karena dorongan seksual ditekan sedemikian rupa, sehingga tidak nampak
mencolok.
3)
Umur 12-18 tahun, disebut periode pubertas,
saat dorongan-dorongan seksual mulai muncul kembali, bahkan tampak semakin
menonjol daripada masa sebelumnya, saat seseorang secara sungguh-sungguh mulai
tertarik pada jenis kelamin lain, sekaligus menandai kedewasaan seseorang.
4)
Umur 18-20 tahun, disebut periode genital,
Pada tahap akhir perkembangan psikoseksual, individu mengembangkan minat seksual yang kuat pada
lawan jenis. Dimana dalam tahap-tahap awal fokus hanya pada kebutuhan individu,
kepentingan kesejahteraan orang lain tumbuh selama tahap ini. Jika tahap
lainnya telah selesai dengan sukses, individu sekarang harus seimbang, hangat
dan peduli. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menetapkan keseimbangan antara
berbagai bidang kehidupan.
Jadi, dari uraian beberapa pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwasanya periodesasi biologis itu berhubungan dengan perkembangan
tahapan yang dilewati seorang anak sampai masa dewasa hingga masa meninggal.
2.
Periodesasi Didaktis
Periode didaktis maksudnya adalah pembagian periode
perkembangan atas dasar klasifikasi waktu, materi, dan cara pendidikan untuk
anak-anak pada masa tertentu. Jelasnya periodesasi didaktis disusun dalam
kaitan dengan usaha pendidikan.
Yang dimaksud dari tinjuan ini
adalah dari segi keperluan/materi apa kiranya yang tepat di berikan kepada anak
didik pada masa-masa tertentu, serta memikirkan tentang kemungkinan metode yang
paling efektif untuk di terapkan di dalam mengajar atau mendidik anak pada masa
tertentu tersebut. Adapun hadist yang menyetakan tentang didaktis adalah:
اَدِّبُوْا
اَوْلَادَكُمْ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَ حُبِّ اَهْلِ بَيْتِهِ
وَ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ فَإِنَّ حَمَلَةَ الْقُرْآنِ فِى ظِلِّ اللهِ يَوْمَ لَا
ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ مَعَ أَنْبِيَائِهِ وَ أَصْفِيَائِهِ ( رواه الديلمى عن علي
)
Artinya:
“Didiklah anak-anakmu
dalam tiga hal: Mencintai Nabimu, mencintai keluarga Nabi dan membaca Qur’an,
karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Qur’an akan berada di bawah
lindungan Allah, di waktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya, bersama
Nabi-Nabi Allah dan Pilihan-Nya.” (Diriwayatkan
oleh Dailami dari ‘Ali)[4]
Pada hadist lain yaitu :
حَدَّثَنَا
الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ
وَيُنَصِّرَانِهِ كَمَا تَنَاتَجُ الْإِبِلُ مِنْ بَهِيمَةٍ جَمْعَاءَ هَلْ
تُحِسُّ مِنْ جَدْعَاءَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ مَنْ يَمُوتُ
وَهُوَ صَغِيرٌ قَالَ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا كَانُوا عَامِلِينَ (رواه أبو
داود)
Artinya:
“Menceritakan kepada kami Al-Qa’nabi dari
Malik dari Abi Zinad dari Al–A’raj dari Abu Hurairah berkata Rasulullah saw
bersabda : “Setiap bayi itu dilahirkan atas fitroh maka
kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasroni sebagaimana unta yang
melahirkan dari unta yang sempurna, apakah kamu melihat dari yang cacat?”. Para
Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah bagaimana pendapat tuan mengenai orang yang
mati masih kecil?” Nabi menjawab: “Allah lah yang lebih tahu tentang apa yang
ia kerjakan””. (H.R. Abu Dawud)[5]
3. Periodesasi Psikologis
Periodesasi Psikologis, maksudnya adalah pembagian masa
perkembangan atas dasar keadaan dan ciri-ciri khas kejiwaan anak pada periode
tertentu. Ada sejumlah ahli yang memprakarsai pembagian semacam ini, antara
lain :
a.
Menurut Oswald Kroh
Dengan menitik beratkan terjadinya kegoncangan psikis pada
diri seseorang, maka Kroh menyusun periodesasi perkembangan sebagai berikut :
1) Umur 0-3 tahun, disebut masa trots (kegoncangan) pertama, atau masa
kanak-kanak awal.
2) Umur 3-13 tahun, disebut masa trots kedua, yaitu masa keserasian anak untuk
memasuki sekolah.
3) Umur 13-akhir remaja, disebut masa trots ketiga, atau masa kematangan
seseorang.
b.
Menurut J. Havighurst
Berpangkal dari analisis perubahan psikis seseorang,
menurut Havighurst, periodesasi perkembangan dapat disusun sebagai berikut :
1)
Umur 0-6 tahun, adalah masa bayi dan masa anak
kecil.
2)
Umur 6-12 tahun, adalah masa kanak-kanak ata
masa sekolah.
3)
Umur 12-18 tahun, adalah masa remaja.
4)
Umur 18-30 tahun, adalah masa dewasa awal.
5)
Umur 30-50 tahun, adalah masa setengah baya,
masa dewasa lanjut.
6)
Umur 50 tahun keatas, adalah masa lanjut usia
atau masa tua.
c.
Menurut Charlotte Buhler,
dalam buku Psikologis der Puberteitsjaran hasil
karyanya, membagi perkembangan anak menjadi lima fase, yakni :
1)
Fase I, umur 0-1 tahun, perkembangan sikap
subjektif menuju objectif.
2)
Fase II, umur 1-4 tahun, makin meluasnya hubungan dengan
benda-benda sekitarnya, atau mengenal dunia secara subjectif.
3)
Fase III, umur 4-8 tahun, masa memasukkan diri
dalam masyarakat secara objectif, adanya hubungan diri dengan lingkungan sosial
dan mulai menyadari akan kerja, tugas serta prestasi.
4)
Fase IV, umur 8-13 tahun, munculnya minat
kedunia objek sampai pada puncaknya, ia mulai memisahkan diri dari orang lain
dan sekitarnya secara sadar.
5)
Fase V, umur 13-19 tahun, masa penemuan diri
dan kematangan yakni Synthesa sikap subjectif dan objectif.
C.
Kriteria
Fase-Fase Perkembangan Manusia
Fase perkembangan dapat
diartikan sebagai penahapan rentan perjalanan perkembangan individu yang
diwaranai ciri-ciri khusus atau pola tingkah laku tertentu.
1.
Fase Pra
Kelahiran
Fase pra kelahiran adalah periode dari
pembuahan hingga kelahiran, merupakan masa pertumbuhan dari satu sel tunggal
menjadi organism yang sempurna dengan
kemampuan otak dan perilaku yang dihasilkan lebih kurang dalam periode 9 bulan.
Allah berfirman dalam QS. Al-mu’minun (23) ayat 12 – 14:
ô‰s)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß™ `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ §NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR ’Îû 9‘#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ ¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜ‘Z9$# Zps)n=tæ $uZø)n=y‚sù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=y‚sù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u‘$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sƒø:$# ÇÊÍÈ
Artinya :
12.
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia
dari saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu yang
melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu lalu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kemudian Kami menjadikannya makhluk yang
(berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.[6] QS. Al-Hajj
(22) Ayat 5:
$yg•ƒr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# bÎ) óOçFZä. ’Îû 5=÷ƒu‘ z`ÏiB Ï]÷èt7ø9$# $¯RÎ*sù ä3»oYø)n=yz `ÏiB 5>#tè? §NèO `ÏB 7pxÿõÜœR §NèO ô`ÏB 7ps)n=tæ ¢OèO `ÏB 7ptóôÒ•B 7ps)¯=sƒ’C ÎŽöxîur 7ps)¯=sƒèC tûÎiüt7ãYÏj9 öNä3s9 4 ”É)çRur ’Îû ÏQ%tnö‘F{$# $tB âä!$t±nS #’n<Î) 9@y_r& ‘wK|¡•B §NèO öNä3ã_ÌøƒéU WxøÿÏÛ ¢OèO (#þqäóè=ö7tFÏ9 öNà2£‰ä©r& ( Nà6ZÏBur `¨B 4†¯ûuqtGムNà6ZÏBur `¨B –Štム#’n<Î) ÉAsŒö‘r& ÌßJãèø9$# Ÿxø‹x6Ï9 zNn=÷ètƒ .`ÏB ω÷èt 8Nù=Ïæ $\«ø‹x© 4 “ts?ur šßö‘F{$# Zoy‰ÏB$yd !#sŒÎ*sù $uZø9t“Rr& $ygøŠn=tæ uä!$yJø9$# ôN¨”tI÷d$# ôMtu‘ur ôMtFt6Rr&ur `ÏB Èe@à2 £l÷ry— 8kŠÎgt ÇÎÈ
Artinya
:
Wahai
manusia ! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah
menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal
darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak
sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu, dan Kami tetapkan dalam rahim menurut
kehendak Kami sampai waktu yang telah ditentuka, kemudian Kami keluarkan kamu
sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai usia dewasa, dan
di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang
dikembalikan sampai usia tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi
sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian
apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan
menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah.
(QS. Al-Hajj : 5)[7]
2. Fase Pasca
Melahirkan
Seorang anak dilahirkan dalam keadaan dan
membutuhkan orang yang menjaganya sehingga tumbih menjadi besar. Pada hari-hari
pertama kehidupannya, perkembangan berlangsung dengan cepat, namun semakin
tambah umur secara bertahap kecepatan perkembangannya semakin lambat dan
kehidupannya tambah tenang dan mapan sebelum
masa pubertas tiba.
Begitu fase pubertas tiba, anak mengalami
berbagai perubahan-perubahan organis, anatomis dan psikis yang kuat dan cepat.
Menjelang akhir fase pubertas hingga permulaan fase dewasa, proses perkembangan
menjadi sempurna, kecepatan perubahan-perubahan itu mereda, kehidupan pun
menjadi tenang dan mapan.
3. Fase-Fase
Setelah Kelahiran Sampai Dengan Remaja
Perkembangan kesehatan jiwa anak terbentuk
sejak dalam kandungan orang tua, sejak terjadi proses pembuahan dan kemudian
berkembang terus sampai anak tersebut dilahirkan bahkan sampai anak itu
menginjak usia yang ditentukan.
Dalam proses perkembangannya, mengikuti
beberapa prinsip perkembangan antara lain:
a. Proses tumbuh
kembang ini merupakan hasil interaksi dinamis antara pembawaan dan lingkungan.
b. Proses tumbuh
kembang ini merupakan suatu proses yang sangat kompleks.
c. Ada kaitan erat
antara perkembangan aspek fisik – motorik – mental – emosi – emosi dan sosial.
d. Perkembangan
itu terjadi menurut pola tertentu yang terjadi fase-fase yang beralih dari satu
fase ke fase lain secara berurutan dan teratur.
e. Setiap fase
berlangsung selama satu batasan umur tertentu tapi tidak sama untuk setiap
anak.
f. Keberhasilan
setiap fase dalam perkembangan yang normal merupakan hasil dari fase-fase
sebelumnya.
g. Setiap individu
itu berbeda.
4. Fase-Fase
Perkembangan Kepribadian
Tahap-tahap perkembangan
kepribadian setiap individu tidak dapat disamakan satu dengan yang lainnya. Di antaranya:
a. Masa bayi, usia
0 – 1,5 tahun
b. Masa “Taddler”,
usia 1,5 – 3 tahun
c. Masa pra
sekolah, usia 3 – 6 tahun
d. Masa sekolah, usia 6 – 12 tahun
e. Masa remaja,
usia 12 – 18 tahun
f. Masa dewasa,
usia 18 tahun – keatas
Kita
sadari bahwa batasan usia perkembangan tidaklah mutlak, sering kita temui
adanya pembedaan masa perkembangan. Dalam tulisan ini membatasi diri pada
fase-fase sampai dengan anak usia sekolah yang meliputi:
1)
Masa bayi (0 – 1,5 tahun)
2)
Masa toddler (1,5 – 3 tahun)
3)
Masa pra sekolah (3 – 6 tahun)
4)
Masa sekolah (6 – 12 tahun)
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dengan
memperhatikan periodesasi yang dikemukakan oleh para ahli di atas baik yang
ditinjau dari segi biologis, didaktis, dan psikologis, maka dalam buku
ini dibuat urut-urutan periode tersebut, sebagai berikut :
a.
Masa Intra Uterin (masa dalam.
kandungan)
b.
Masa Bayi
c.
Masa Anak Kecil
d.
Masa Anak Sekolah
e.
Masa Remaja
B.
Daftar Pustaka
Departeman
Agama RI, Al-Qur’an Qordoba, 2012, Cordoba Internasional Indonesia
http://hariezfadhilah.blogspot.co.id/2013/12/periodesasi-perkembangan-beserta-fase.html (diakses pada 30 April 2016 pukul 10.30)
http://tanpahentimencariilmu.blogspot.co.id/2012/02/makalah-periodesasi-perkembangan.html (diakses pada 30 April 2016 Pukul 10.30)
[1]
http://hariezfadhilah.blogspot.co.id/2013/12/periodesasi-perkembangan-beserta-fase.html (diakses pada
30 April 2016 pukul 10.30)
[2]
http://tanpahentimencariilmu.blogspot.co.id/2012/02/makalah-periodesasi-perkembangan.html (diakses pada
30 April 2016 Pukul 10.30)
[3] http://hariezfadhilah.blogspot.co.id/2013/12/periodesasi-perkembangan-beserta-fase.html (diakses pada
30 April 2016 Pukul 10.30)
[4] Hadits Diriwayatkan
oleh Dailami dari ‘Ali
[5] H.R. Abu Dawud
[6] Al-Qur’an
Cordoba, 2012, Cordoba Internasional Indonesia, 342
[7] Al-Qur’an
Cordoba, 2012, Cordoba Internasional Indonesia, 332
[8] http://hariezfadhilah.blogspot.co.id/2013/12/periodesasi-perkembangan-beserta-fase.html (diakses pada
30 April 2016 pukul 10.30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar