BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu proses seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat, dan menggunakan informasi agar terhubung
dengan lingkungan dan orang lain, denngan adanya komunikasi terjalinnya
sosialisasi dan kumnikatif antara orang yang saru dan yang lain serta
terjalinnya pemahaman anrata keduanya peranan maksud dan tujuan maksud yang sampaikan.
Ilmu komunikasi sebagai salah satu ilmu sosial, mempunyai kaitan
yang erat dengan ilmu sosial lainnya. Persamaan bukan saja karena ia berada
dalam satu lingkaran sosial tapi juga memiliki objek material yang sama yaitu
mempelajari perilaku manusia dalam bermasyarakat. Perbedaan terletak pada objek
formalnya yaitu komunikasi mempelajari pernyataan manusia dalam situasi
berkomunikasi. Objek formalnya inilah yang merupakan ciri khas dari suatu ilmu
yang dapat membedakannya dengan ilmu lain. Misalnya ilmu komunikasi dengan ilmu
psikologi, memiliki objek material yang sama yaitu perilaku manusia. Sedangkan
objek formalnya beda. Ilmu komunikasi identik dengan pernyataan manusia dalam
situasi berkomunikasi sedangkan ilmu psikologi lebih cenderung pada kejiwaan
manusia dalam berperilaku.
B.
Rumusan Masalah
1.
BagaimanaProses Ilmu Komunikasi ?
2.
Bagaimana relasi ilmu komunikasi dengan ilmu lainnya ?
3.
Apakah kegunaan belajar ilmu komunikasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Proses Komunikasi
Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah : Upaya yang
sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta
pembentukan pendapat dan sikap. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara
sekunder.
1. Proses Komunikasi
secara primer
Proses komunikasi
secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media.
2. Proses Komunikasi
secara Sekunder
Proses komunikasi
secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seorang kepada orang lain
dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama.[1]
Proses komunikasi dapat dilihat pada skema di
bawah ini:
Penegasan tentang unsur – unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai
berikut :
1.
Sender : Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah
orang
2.
Encoding : Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk
lambang
3.
Message : Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang
disampaikan oleh komunikator
4.
Media : Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator ke pada
komunikan
5.
Decoding : Pengawasandian, yaitu proses di mana komunikan menetapkan
makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya
6.
Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari komunikator
7.
Response : Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterima
pesan
8.
Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila
tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator
9.
Noise : Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai
akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang
disampaikan oleh komunikator kepadanya
Proses komunikasi dilihat dari beberapa
perspektif :
1. Perspektif psikologis
Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasi interpersonal.
Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasi interpersonal.
- Perspektif mekanis
Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal atau non verbal.
Komunikasi
dibedakan menjadi 4 yaitu :
1.
Proses komunikasi primer
Proses komunikasi primer adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan menggunakan lambang sebagai media
Proses komunikasi primer adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan menggunakan lambang sebagai media
- Proses komunikasi sekunder
Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai media pertama - Proses komunikasi linier
Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal - Proses komunikasi sirkular
Terjadinya feedback atau umpan balik dari komunikan ke komunikator.[2]
B.
Relasi Ilmu Komunikasi dengan Ilmu Lain
Relasi
adalah hubungan yang saling membutuhkan dan memiliki ketergantungan satu sama
lain yang sangat erat.
1.
Hubungan Komunikasi dan Politik
Konukikasi politik adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan
politik dan aktor-aktor politik atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintah,
kebijakan pemerintah. Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai komunikasi
antara yang memerintah dan yang diperintah. Menurut gabriel almonno (1960)
:Komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang selalu ada dalam setiap
sistem politik.[3]
2.
Hubungan komunikasi dan Teknologi
Teknologi informasi dan komunikasi banyak mempengaruhi setiap unsur
rantai nilai, mengubah cara melaksanakan kegiatan bernilai, serta mengubah
hubungan antar kegiatan tersebut.Teknolgi informasi menyebabkan komunikasi
jarak jauh dapat dilakukan dengan mudah. Dan juga menyebabkan informasi tentang
keadaan konsumen, harga bahan mentah dan keadaan pasar di semua negara dapat
diketahui dengan mudah dan cepat. Hal ini membantu pembukaan cabang perusahaan
menjadi mudah, bukan hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri. Demikianlah
teknologi informasi dan komunikasi menimbulkan perubahan bekerja, memperluas
daerah kompetisi dan pada cara membuat suatu produk. Tehnologi informasi yang
menunjang adanya komunikasi. Contohnya yaitu Telepon, Telegram, Telex,
Faximile, Surat Kabar, Majalah, dan sebagainya. Suatu teknologi komunikasi yang
banyak dipergunakan dan besar dukungannya terhadap revolusi teknologi informasi
adalah komputer dapat digunakan sebagai mesin ketik yang istimewa yang dapat digunakan
untuk mengolah kata, membentu berpikir, termasuk simulasi, selain itu komputer
juga dapat digunakan untuk merancang informasi, termasuk desain dan lukisannya.[4]
3.
Hubungan antara sosiologi dengan ilmu komunikasi
Hubungan antara sosiologi dengan ilmu komunikasi adalah saling
berkesinambungan atau saling bergantung , antara kehidupan sosial masyarakat
dengan proses komunikasi yang tidak bisa lepas satu sama lain. Proses sosiologi
dalam kehidupan terus berjalan , begitu juga dengan komunikasi . Suatu proses
yang sama-sama akan terus berkembang , seperti halnya sosiologi[5]
4.
Hubungan Ilmu komunikasi dengan Psikologi
Manusia adalah mahluk sosial yang dalam hidupnya memerlukan orang
lain berinteraksi dan berkomunikasi.komunikasi selalu kita lakukan didalam keluarga,
tempat kerja dan masyarakat luas yang
kita temui dilingkungan sekitar kita.komunikasi tidak hanya sekedar berbicara
dengan orang lain, melainkan memiliki tujuan dan maksud tertentu.Tanpa disadari
didalam berkomunikasi adanya peran emosi, contohnya dalam berbica dengan
pasangan kita atau orang terdekat dalam hidup kita akan berbeda dengan teman
sepermainan, begitu juga jika seseorang sedang mengalami masalah berat akan
sulit berbicara dengan tenang, komunikasi
psikologi adalah pesan yang ingin disampaikan dari seseorang untuk
orang lain baik individu maupun kelompok
yang diharapkan adanya perubahan dalam prilaku.
5.
Hubungan Ilmu Komunikasi dengan Jurnalistik
Dalam perspektif ilmu komunikasi, Komunikasi dibagi dalam enam
jenis komunikasi, yakni komunikasi interpersonal, antarpersonal, public,
kelompok, organisasi dan massa. Dari enam jenis tersebut, jenis komunikasi
massa-lah yang memiliki keterkaitan langsung dengan jurnalistik. Meskipun jenis
komunikasi lainnya juga ada hubungannya dengan dunia jurnalistik. Tapi
komunikasi massa-lah yang spesifik berbicara jurnalistik
Menurut Josep A Devito, komunikasi massa adalah komunikasi yang
disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan audio visual (TV, radio, surat
kabar, majalah, film dan buku) yang ditunjukan kepada massa atau kepada
khalayak yang luar biasanya. Black dan Whithey mendefinisikan yang di produksi
secara massa atau tidak sedikit untuk disebarkan kepada massa penerima pesan
yang luas, anonim dan heterogen
Sementara jurnalistik merupakan aktivitas mencari, mengolah dan
menyampaikan informasi kepada masyarakat dalam bentuk tulisan, suara dan gambar
dengan menggunakan media massa
Dari definisi komunikasi dan jurnalistik tersebut dapat ditarik
kesimpulan tentang hubungan antara ilmu komunikasi dengan jurnalistik, bahwa
dalam komunikasi itu ada yang menggunakan media massa sebagai wadah penyampaian
pesannya (disebut dengan komunikasi massa) dan untuk memproduksi pesan yang
akan disampaikan kepada khalayak tersebut memerlukan cara atau aktivitas jurnalistik.
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa dan untuk memproduksi
media massa memerlukan aktivitas jurnalistik.[6]
C.
Kegunaan Belajar Ilmu Komunikasi
Menurut Ruben&Steward, (2005:1-8) menyatakan bahwa
1.
Komunikasi adalah fundamental dalam kehidupan kita.
Dalam kehidupan kita sehari-hari komunikasi memegang peranan yang
sangat penting. Kita tidak bisa tidak berkomunikasi.tidak ada aktifitas yang
dilakukan tanpa komunikasi, dikarenakan kita dapat membuat beberapa perbedaan
yang esensial manakala kita berkomunikasi dengan orang lain.Demikian pula
sebaliknya, orang lain akan berkomunikasi dengan kita ,baik dalam jangka pendek
ataupun jangka panjang. Cara kita berhubungan satu dengan lainnya, bagimana
suatu hubungan kita bentuk, bagaimana cara kita memberikan kontribusi sebagai
anggota keluarga, kelompok, komunitas, organisasi dan masyarakat secara luas
membutuhkan suatu komunikasi.Sehingga menjadikan komunikasi tersebut menjadi
hal yang sangat fundamental dalam kehidupan kita.
2.
komunikasi merupakan suatu aktifitas komplek.
Komunikasi adalah suatu aktifitas yang komplek dan menantang. Dalam
hal ini ternyata aktifitas komunikasi bukanlah suatu aktifitas yang mudah.
Untuk mencapai kompetensi komunikasi memerlukan understanding dan suatu
ketrampilan sehingga komunikasi yang kita lakukan menjadi efektif. Ellen langer
dalam Ruben&Stewat( 2005:3) menyebut konsep mindfulness akan terjadi ketika
kita memberikan perhatian pada situasi dan konteks, kita terbuka dengan
informasi baru dan kita menyadari bahwa ada banyak perspektif tidak hanya satu
perspektif di kehidupan manusia.
3.
komunikasi adalah vital untuk suatu kedudukan/posisi yang efektif.
Karir dalam bisnis, pemerintah, atau pendidikan memerlukan
kemampuan dalam memahami situasi komunikasi, mengembangkan strategi komunikasi
efektif, memerlukan kerjasama antara satu dengan yang lain, dan dapat menerima
atas kehadiran ide-ide yang efektif melalui saluran saluran komunikasi. Untuk
mencapai kesuksesan dari suatu kedudukan/ posisi tertentu dalam mencapai kompetensi
komunikasi antara lain melalui kemampuan secara personal dan sikap, kemampuan
interpersonal, kemampuan dalam melakukan komunikasi oral dan tulisan dan lain
sebagainya.
4.
komunikasi adalah populer.
Komunikasi adalah suatu bidang yang dikatakan sebagai popular.
Banyak bidang-bidang komunikasi modern sekarang ini yang memfokuskan pada studi
tentang pesan, ada juga tentang hubungan antara komunikasi dengan bidang
profesiponal lainnya termasuk hukum, bisnis, informasi, pendidikan, ilmu
computer, dan lain-lain. Sehingga sekarang ini komunikasi sebagai ilmu
social/perileku dan suatu seni yang diaplikasikan. Disiplin ini bersifat
multidisiplin, yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lain seperti psikologi,
sosiologi, antroplogi, politik, dan lain sebagainya
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
2.
Relasi adalah hubungan yang saling membutuhkan dan memiliki
ketergantungan satu sama lain yang sangat erat.
3.
Kegunaan ilmu komunikasi
- Komunikasi
adalah fundamental dalam kehidupan kita
- Komunikasi
merupakan suatu aktifitas komplek.
- Komunikasi
adalah vital untuk suatu kedudukan/posisi yang efektif
- Komunikasi
adalah populer
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafidz,2005, Pengantar Ilmu
Komunikasi, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
Sudrajat,
Sugito, “Sistem Informasi Manajemen”, Semarang. 1998. Tung, Khoe
Christina,
dkk., 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta: EGC.
http://andrian7.blogspot.co.id/2012/03/hubungan-antara-komunikasi-dan.html diakses pada senin, 31 Oktober 2016
https://haifaarum.wordpress.com/2012/10/07/hubungan-antara-sosiologi-dengan-ilmu-komunikasi/ diakses pada senin, 31 Oktober 2016
http://faridbloger.blogspot.co.id/2014/05/makalah-hubungan-ilmu-politik-dan-ilmu.html diakses pada senin, 31 Oktober 2016
[1]http://www.kajianteori.com/2013/03/pengertian-komunikasi.htmldiakses
pada senin, 31 Oktober 2016
[2]Christina, dkk., 2003. Komunikasi Kebidanan.
Jakarta: EGC.
[3]http://faridbloger.blogspot.co.id/2014/05/makalah-hubungan-ilmu-politik-dan-ilmu.html
diakses pada senin, 31 Oktober 2016
[4]Sudrajat, Sugito, “Sistem Informasi Manajemen”, Semarang. 1998. Tung,
Khoe
[5]https://haifaarum.wordpress.com/2012/10/07/hubungan-antara-sosiologi-dengan-ilmu-komunikasi/
diakses pada senin, 31 Oktober 2016
[6]http://andrian7.blogspot.co.id/2012/03/hubungan-antara-komunikasi-dan.htmldiakses
pada senin, 31 Oktober 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar